Sidoarjo, Ranting NU Kebonsari
Suasana kekerabatan terlihat jelas, dimana sebagaian besar orang, yang mengikuti sambil duduk santai dan serius mendengarkan setiap pembicaraan yang diungkapkan secara bergilir. Suasana tersebut terjadi ketika rombongan dari Pengurus NU CARE – LAZISNU Ranting Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo mengadakan study banding dan silaturrahmi ke NU CARE – LAZISNU Ranting Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo pada Sabtu (10/06/2023) malam.
Rombongan studi banding diterima di musholla Raodlotul Jannah RT.01 RW.02 dan dimulai tepat pukul 22.00 wib tersebut telihat Rais Syuriyah Ranting NU Kebonsari KH. Sukamto Achmad Rofi’i, Katib Syuriah KH. Ir. R. Sardjono, Ketua Ranting NU Kebonsari Ust. Munir, pengurus lembaga dan banom NU Kebonsari serta rombongan dari LAZISNU Ranting Pondok yang berjumlah 8 orang dan dipimpin oleh Ketuanya Ust. M. Bambang Wiratno.
Acara dibuka oleh P. Zainul Ma’arif selaku Takmir Musholla Roudlotul Jannah, selanjutnya sambutan dari Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kebonsari Ust. Munir, sambutan Ketua LAZISNU Ranting Kebonsari H. Nur Salim, dilanjutkan sambutan dari Ketua LAZISNU Ranting Pondok Ust. M. Bambang Wiratno.
Dalam sambutan awalnya, Ust. M. Bambang Wiratno, mewakili rombongan dari LAZISNU Ranting Pondok mengatakan ”Maksud kami datang ke LAZISNU Ranting Kebonsari ini adalah pertama-tama untuk silaturrahim, yang kedua untuk menimba ilmu tentang bagaimana mengelola LAZISNU program pengasuhan yatim piatu dan dhuafa, karena kami mendengar LAZISNU Kebonsari sudah cukup maju dalam pengelolaannya, terlebih pernah Juara 1 PWNU Jatim Award Tahun 2018 kategori Ranting NU Terbaik”.
Aba Sardjono selaku Katib Syuriyah Ranting NU Kebonsari menyarankan lebih enaknya acara studi banding ini tempatnya digeser ke Aula Panti Asuhan al Mubarak biar suasananya tenang santai dan mendukung karena studi bandingnya terkait langsung dengan manajemen pengasuhan anak yatim piatu dan dhuafa.
Setelah pertemuannya berpindah ke panti asuhan Al Mubarak yang beralamat di Jl. Arjuna RT.04 RW.02 Dusun Tebon Desa Kebonsari, diskusi semakin matang dan fokus karena langsung didampingi oleh pengurus harian LAZISNU Ranting Kebonsari dan Ketua Yayasan Panti Asuhan Al Mubarak. Dalam presentasi pembukanya, H. Nur Salim, ST selaku Ketua LAZISNU Kebonsari memberikan penjelasan tentang sejarah panti asuhan bahwa, program ini berawal dari santunan yatim piatu dhuafa di bulan Ramadhan tahun 2011 yang dilaksanakan oleh LAZ (Lembaga Amil Zakat) Masjid Al Mubarak Kebonsari sebelum berubah namanya menjadi LAZISNU tahun 2017.
”Kami melihat antusiasme warga NU Kebonsari dalam mengisi uang amplop kirim doa ahli kubur yang tertera diberikan 4 pilihan untuk zakat maal, infaq shadaqah, santunan yatim piatu dhuafa, dan pengadaan baju yatim piatu dhuafa, dari sinilah ternyata banyak juga warga NU yang memberikan uang untuk santunan yatim piatu dhuafa. Akhirnya di tahun 2013 pengurus memberanikan diri untuk terus mengembangkan program yang awalnya hanya sekedar santunan yatim periodik sampai bisa pengasuhan yatim masuk asrama yang semua kebutuhan dipenuhi baik pendidikan umum dan agama” papar pria yang pernah jadi Ketua Ansor Ranting Kebonsari.
Keberhasilan dalam program pengasuhan yatim piatu dhuafa ini diawali dengan studi khusus bagaimana kita melihat kekurangan dan kelebihan dilapangan, identifikasi persoalan sekaligus dicarikan jawabannya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. “Keberhasilan panti asuhan al Mubarak saat ini tidak terlepas dari banyak pihak yang membantu baik waktu tenaga pikiran dan harta benda terutama dari pengurus, pengasuh, donatur, anak asuh, relawan yang selalu bersinergi dalam segala hal,” ujar Abah Salim yang bekerja di Pemkab. Sidoarjo.
Adapun program sinergitas yang sangat dirasakan manfaatnya adalah “Takziyah” anak panti, pengasuh panti dan pengurus LAZISNU, dari sini banyak keluarga shohibul musibah yang terharu dan berterima kasih karena anak-anak panti ikut mendoakan keluarganya yang meninggal dunia, bahkan kadangkala anak-anak panti pulang diberi uang oleh keluarga shohibul musibah, sebelum pulang diadakan foto bersama sekaligus penyerahan bantuan 5 dos air minum mineral dari program gerakan KOIN NU LAZISNU Kebonsari,” kata Pak Salim yang pernah jadi Wakil Ketua BPD Kebonsari.
“Selain itu tata tertib yang dijalankan dan dipatuhi oleh pengasuh dan anak asuh baik di dalam maupun diluar asrama panti asuhan al Mubarak juga menjadi modal kepercayaan donatur, uang yang masuk ke panti rata-rata sebulan sekitar dua puluh lima juta rupiah, sehingga sampai saat ini pengurus bisa membangun gedung asrama lantai 3 yang berdiri diatas tanah wakaf NU dari keluarga HM. Taman yang juga merupakan orang tua dari Aba Salim, seluas -/+ 500 m2 ” kata KH. Sukamto AR selaku Ketua Yayasan.
Jumlah anak yang mukim sekitar dua puluh anak dari warga Desa Kebonsari maupun dari luar Desa Kebonsari. “Adapun kegiatan yang ada di panti yakni Tahfizd, TPQ, Madin, Qiroah, Banjari, Puncak Silat Pagar Nusa dan Drumband,” sambung Aba Kamto yang juga Ketua Takmir Masjid Al Mubarak.
Acara studi banding ini ditutup dengan doa dan pemberian cindera mata dari LAZISNU Ranting Pondok ke LAZISNU Ranting Kebonsari sekitar pukul 00.10 WIB. (NS/SER)
















